Minggu, 2 Desember 2012
Grebeg Sulutu
--------------
PURWOREJO (KRjogja.com) – Grebeg Suran Ulu Wektu (Salutu), Minggu (2/12) digelar di Desa Kalirejo Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Grebeg Sulutu ini merupakan upacara adat usung bekti penduduk dari hasil bumi kepada pemimpinnya, yang kemudian dikembalikan untuk kesejahteraan warga masyarakat. Acara ini digelar setiap bulan Suro sekaligus peringatan tahun baru Muharram.
“Upacara adat ini selalu diselenggarakan setiap bulan Suro, namun tanggalnya tidak tentu. Tergantung kesiapan masyarakat,” kata Kepala Desa (Kades) Kalirejo Sasmito.
Puncak upacara adat ini berlangsung di bawah guyuran hujan deras, hingga membuat prosesi acara sedikit terganggu. Termasuk saat perebutan gunungan pada tengah hari saat hujan masih
cukup deras.
Menurut Riyanto Purnomo, selaku pemrakarsa kegiatan, Grebeg Sulutu ini tidak lepas dari ungkapan rasa syukur warga masyarakat kepada Tuhan yang telah memberikan limpahan rezeki, serta rasa hormat pada para leluhur atau pepunden yang telah memperjuangkan kehidupan di desa itu.
Grebeg Sulutu ini diawali kirab budaya dengan berbagai gunungan yang terbuat dari hasil bumi masyarakat Kalirejo. Gunungan yang diiringi berbagai kesenian tradisional yang ada di desa itu diusung menuju petilasan Ny Bagelen di Desa Bagelen yang berjarak sekitar 1,5 km dari Kantor Desa Kalirejo. Sekembalinya ke kantor desa, gunungan diperebutkan bagi pengunjung setelah didahului dengan doa keselamatan. (Nar)
sumber tulisan : KR Jogja
PURWOREJO (KRjogja.com) – Grebeg Suran Ulu Wektu (Salutu), Minggu (2/12) digelar di Desa Kalirejo Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Grebeg Sulutu ini merupakan upacara adat usung bekti penduduk dari hasil bumi kepada pemimpinnya, yang kemudian dikembalikan untuk kesejahteraan warga masyarakat. Acara ini digelar setiap bulan Suro sekaligus peringatan tahun baru Muharram.
“Upacara adat ini selalu diselenggarakan setiap bulan Suro, namun tanggalnya tidak tentu. Tergantung kesiapan masyarakat,” kata Kepala Desa (Kades) Kalirejo Sasmito.
Puncak upacara adat ini berlangsung di bawah guyuran hujan deras, hingga membuat prosesi acara sedikit terganggu. Termasuk saat perebutan gunungan pada tengah hari saat hujan masih
cukup deras.
Menurut Riyanto Purnomo, selaku pemrakarsa kegiatan, Grebeg Sulutu ini tidak lepas dari ungkapan rasa syukur warga masyarakat kepada Tuhan yang telah memberikan limpahan rezeki, serta rasa hormat pada para leluhur atau pepunden yang telah memperjuangkan kehidupan di desa itu.
Grebeg Sulutu ini diawali kirab budaya dengan berbagai gunungan yang terbuat dari hasil bumi masyarakat Kalirejo. Gunungan yang diiringi berbagai kesenian tradisional yang ada di desa itu diusung menuju petilasan Ny Bagelen di Desa Bagelen yang berjarak sekitar 1,5 km dari Kantor Desa Kalirejo. Sekembalinya ke kantor desa, gunungan diperebutkan bagi pengunjung setelah didahului dengan doa keselamatan. (Nar)
sumber tulisan : KR Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar